Tugas Pertemuan
Ke- 2
1.
Actuating
Dalam Manajemen
A.
Definisi
Actuating Dalam Manajemen
Actuating adalah suatu tindakan
untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran
yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha – usaha organisasi.
B.
Pentingnya
Actuating Dalam Manajemen
Fungsinya actuating lebih menekankan
pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang – orang dalam
organisasi.perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak
diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia
pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan
untuk mencapai visi, misi, dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus
bekerja sesuai dengan tugas, fungsi, dan peran. Keahlian dan kompetensi masing
– masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah
di tetapkan.
C.
Prinsip
Actuating Dalam Manajemen
1. Mendorong
pertumbuhan dan perkembangan manusia.
2. Menanamkan
pada manusia keinginan untuk melebihi.
3. Menghargai
hasil yang baik dan sempurna.
4. Memperlakukan
pegawai dengan sebaik – baiknya.
5. Prinsip
mengarah pada tujuan.
6. Prinsip
keharmonisan dengan tujuan.
D.
Pentingnya
Mencapai Actuating Managerial Yang Efektif
1.
Komunikasi
Organisasi
Komunikasi organisasi merunjuk pada
pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi.
Komunikasi organisasi melibatkan bentuk – bentuk komunikasi antar pribadi dan
komunikasi kelompok. Pembahasan komunikasi organisasi antara lain menyangkut
struktur dan fungsi organisasi, hubungan antar manusia, komunikasi dan proses
pengorganisasian serta budaya organisasi.
2.
Cordinating
Cordinating atau mengkoordinasi
merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar
tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan
menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat
kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
3.
Motivating
Motivating atau pemotivasian
kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi,
semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahannya melakukan kegiatan secara
sukarela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan. Pemberian inspirasi, semangat
dan dorongan oleh atasan. Pemberian inspirasi, semangat dan dorongan oleh
atasan kepada bawahan ditunjukan agar bawahan bertambah kegiatannya, atau
mereka lebih bersemangat melaksanakan tugas – tugas sehingga mereka berdaya
guna dan berhasil guna.
4.
Leading
Istilah leading, yang merupakan
salah satu fungsi manajemen, dikemukakan oleh Louis A. Allen yang dirumuskannya
sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang
lain bertindak. Pekerjaan leading meliputi lima macam kegiatan yaitu :
mengambil keputusan, mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara
manajer dan bawahan, memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan
supaya mereka bertindak, memilih orang – orang yang menjadi anggota kelompoknya
serta memperbaiki pengetahuan dan sikap – sikap bawahan agar mereka terampil
dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.
Mengendalikan
Fungsi Manajemen
A.
Definisi
Controling Manajem
Fungsi manajemen dimana peran dari
personal yang sudah memiliki tugas, wewenang dan menjakankan pelaksanannya
perlu dilakukan pengawasan agar supaya berjalan sesuai dengan tujuan, visi dan
misi perusahaan. Di dalam manajemen perusahaan yang modern fungsi control ini
biasanya dilakukan oleh divisi audit internal.
B.
Langkah
– langkah Controling Manajemen
1. Menetapkan
standar dan metode mengukur prestasi kerja.
2. Melakukan
pengukuran prestasi kerja.
3. Menetapkan
apakah prestasi kerja sesuai dengan standar.
4. Mengambil
tindakan korektif
C.
Tipe
– tipe Control Dalam Manajemen
Ada 4 tipe control dalam
pengendalian manajemen yaitu :
1. Pengendalian
dari dalam organisasi ( kontrol internal )
Adalah pengendalian yang dilakukan oleh
aparat pengendalian yang dibentuk dari dalam organisasi itu sendiri ( dalam
satu atap ). Aparat pengendalian ini bertugas mengumpulkan data dan informasi
yang diperlukan oleh pimpinan untuk melihat dan menilai kemajuan atau
kemunduran dalam pelaksanaan pekerjaan. Selain itu pimpinan dapat mengambil
suatu tindakan korektif terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
oleh bawahannya ( internal control ), misalnya unit kerja inspektorat jenderal
sebagai unit pengawasan di tingkat departemen.
2. Pengendalian
luar organisasi ( control eksternal )
Adalah pengendalian yang dilakukan
oleh aparat pengendalian dari luar organisasi terhadap departemen ( lembaga
pemerintah lainnya )atas nama pemerintah. Selain itu pengawasan dapat pula
dilakukan oleh pihak luar yang ditunjuk oleh suatu organisasi untuk minta
bantuan pemeriksaan atau pengendalian terhadap organisasinya. Misalnya
konsultan pengawas, akuntan swasta dan sebagainya.
3. Pengendalian
preventif
Adalah pengendalian yang dilakukan
sebelum rencana itu dilaksanakan. Maksud
pengendalian preventif adalah untuk mencegah terjadinya kekeliruan atau
kesalahan.
4. Pengendalian
represif
Adalah pengendalian yang dilakukan
setelah adanya pelaksanaan pekerjaan. Maksud dilakukannya pengendalian represif
adalah untuk menjamin kelangsungan pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya tidak
menyimpang dari yang telah direncanakan ( dalam pengendalian anggaran disebut
post – audit ).
D.
Menjelaskan
Control Proses Manajemen
Dalam proses pengendalian manajemen
yang baik sebaiknya formal, akan tetapi sifat pengendalian informal pun masih
banyak digunakan untuk proses manajemen. Pengendalian manajemen formal
merupakan tahap – tahap yang saling berkaitan antara satu dengan lain, terdiri
dari proses :
1. Pemrograman
( Programming )
Dalam tahap ini perusahaan
menentukan program – program yang akan dilaksanakan dan memperkirakan sumber
daya yang akan alokasikan untuk setiap program yang telah ditentukan.
2. Pelanggaran
( Budgeting )
Pada tahap penganggaran ini program
direncanakan secara terinci, dinyatakan dalam satu moneteruntuk suatu periode
tertentu, biasanya satu tahun. anggaran ini berdasarkan pada kumpulan anggaran
– anggaran dari pusat pertanggung jawaban.
3. Operasi
dan Akuntansi ( Operating dan Accounting )
Pada tahap ini dilaksanakan
pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang digunakan dan penerimaan –
penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan biaya – biaya tersebut digunakan sesuai
dengan program yang telah ditetapkan dan pusat – pusat tanggung jawabnya.
Penggolongan yang sesuai program yang dipakai sebagai dasar untuk pemrograman
di masa yang akan datang, sedangkan penggolongan yang sesuai dengan pusat
tanggung jawab digunakan untuk mengejar kinerja pada manajer.
4. Laporan
dan Analisis ( Reporting and Analysis )
Tahap ini paling penting karena
menutup suatu siklus dari proses pengendalian manajemen agar data untuk proses
pertanggungjawaban akuntansi dapat dikumpulkan.
3.
Kekuasaan
Dan Pengaruh
A. Definisi
kekuasaan
Kekuasaan adalah kewenagan yang
didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut
sesuai dengan kewenagan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan
melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk
memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari
perilaku.
Teori yang dikemukakan oleh French
dan Raven ini menyatakan bahwa kepemimpinan bersumber pada kekuasaan dalam
dalam kelompok atau organisasi. Dengan kata lain, orang atau orang – orang yang
memiliki akses terhadap sumber kekuasaan dalam suatu kelompok atau organisasi tertentu akan mengendalikan atau
memimpin kelompok atau organisasi itu sendiri
B. Sumber
– Sumber Kekuasaan
Ada 5 sumber kekuasaan menurut John
Brench dan Bertram Raven yaitu :
1. Kekuasaan
menghargai ( reward power )
Kekuasaan yang didasarkan pada
kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk memberi penghargaan pada orang lain
yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah.
2. Kekuasaan
memaksa (coercive power )
Kekuasaan berdasarkan pada
kemampuan orang untuk menghukum orang yang dipengaruhi kalau tidak memenuhi
perintah atau persyaratan.
3. Kekuasaan
sah (legitimate power )
Kekuasaan formal yang diperoleh
berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan seseorang yang
dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak menggunakan pengaruh sampai pada
batas tertentu.
4. Kekuasaan
keahlian ( expert power )
Kekuasaan yang didasarkan pada
persepsi atau keyakinan bahwa pemberi pengaruh mempunyai keahlian releven atau
pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi.
5. Kekuasaan
rujukan ( referent power )
Kekuasaan yang dimiliki oleh
seseorang atau kelompok yang didasarkan pada indentifikasi pemberi pengaruh
yang menjadi contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi.
C. Definisi
Pengaruh
Pengaruh ( influence ) adalah suatu
transaksi sosial dimana seseorang atau kelompok di bujuk oleh seorang atau
kelompok lain untuk melakukan kegiatan sesuai dengan harapan mereka yang
mempengaruhi.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2005 : 849 ) pengaruh adalah daya yang ada atau
timbul dari sesuatu ( orang atau benda ) yang ikut membentuk watak, kepercayaan
atau perbuatan seseorang.
Surakhmad
( 1982 : 7 ) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu
benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap
apa – apa yang ada di sekelilingnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengaruh
merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang
maupun benda serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa –
apa yang ada disekitarnya.
D. Menjelaskan
Pengaruh Taktik Organisasi
Taktik
– taktik mempengaruhi ( influence Tactics ) adalah cara – cara yang biasanya
digunakan oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain, baik orang yang
merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan
hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan
kekuasaan yang dimilikinya.
Kipnis
dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik – taktik yang
biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain ( Kipnis dan Schmidt,
1982). Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan
salah satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl, Lepsinger, and Lucia,
1992 ). Hasil penelitian Yukl dkk, menunjukkan ada sembilan jenis taktik yang
digunakan di dalam organisasi ( Hugheset all, 2009 ), yaitu adalah sebagai
berikut ini :
1. Persuasi
rasional
Terjadi
jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan alasan yang logis dan
bukti – bukti nyata agar orang lain tertarik.
2. Daya
tarik Inspirasional
Terjadi
jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau
proposal untuk membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain.
3. Konsultasi
Terjadi
jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang
yang dijadikan target untuk berpatisipasi dalam pembuatan suatu rencana yang
akan dilaksanakan.
4. Mengucapkan
kata – kata manis
Terjadi
jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan kata – kata yang
membahagiakan.
5. Daya
tarik pribadi
Terjadi
jika seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu
karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.
6. Pertukaran
Terjadi
jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan
tertentu kepada orang yang dijadikan target.
7. Koalisi
Terjadi
jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain
8. Tekanan
Terjadi
jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan,
atau permintaan yang berulang – ulang dalam meminta sesuatu.
9. Memverifikasi
Terjadi
jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya,
kekuasannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan sesuai dengan
kebijakan atau aturan organisasi.
Daftar Pustaka : Hasibuan.
M. (2001 ), Manajemen Sumber Daya
Manusia,
Bumi Aksara Jakarta, jakarta.
Offset. Andi. (2007 ), Dasar
– Dasar Manajemen
Yogyakarta
: Universitas Gadjah Mada.
Munandar. Ashar. (2001), Psikologi Industri
Organisasi ,
Salemba : Universitas Indonesia.